Rabu, 01 Juli 2015

Perubahan Sikap Bukan Berarti Tanpa Suatu Alasan

Lembar ini awalnya kosong, sama seperti hati ini. Tapi semuanya berubah sejak banyak orang baru yang kita temui. Coretan dan goresan mengisi hari-hari bersamaan dengan banyaknya orang yang ada di sekitar kita. Mereka datang dan pergi dengan pilihannya masing-masing. Mereka juga bersikap sesuai dengan kehendaknya masing-masing. Tak sedikit pula orang yang mengubah sikapnya. Perubahan sikap menurutku selalu ada alasannya, seperti kejadian ini...

"Lo kenapa jadi aneh sih?" Tanya teman perempuan yang belum lama dikenalnya.

"Aneh? Bukannya lo yang bilang gue aneh?" Tanya laki-laki itu.

"Dulu lo gak pernah jadi aneh, tapi kenapa setelah lama kita gak ngobrol, gak chat, lo mendadak jadi aneh?" Perempuan itu mengerutkan dahi sembari mengingat pertemuan awal-awal mereka.

"Lo merasa nyakitin gue?" Tanya laki-laki itu dalam percakapan chat mereka.

"Nyakitin? Bukannya lo yang mendadak pergi disaat gue udah merasa nyaman dengan lo?"

"Lo gak ada perasaan sama gue..."

"Lalu? Itu nyakitin lo?" Tanya perempuan itu bingung. "Lo ada perasaan sama gue?"

"Hmm..." Hanya itu balasan terakhir sebelum chat berakhir.

Perubahan sikap bukan berarti tanpa suatu alasan. Dari percakapan di atas, sudah dipastikan bahwa laki-laki itu memiliki perasaan terhadap teman perempuan yang baru dikenalnya itu. Namun karena perempuan itu tak sadar, ia tidak mampu mengatasi perubahan sikap dari laki-laki itu yang merasa dirinya sudah pasti bertepuk sebelah tangan.

Hidup memang memiliki banyak pilihan, tapi seringkali kita memilih jalan yang salah. Dengan mengubah sikap menjadi aneh, orang-orang bisa saja berpikir bahwa, "orang ini belum dewasa." Kalau sudah begitu, kita harus belajar untuk berubah ke arah yang lebih baik. Tidak semua orang mengerti dan mampu memahami perubahan orang lain. Bersikaplah sewajarnya dan itu akan membantu.