Jumat, 23 Juni 2017

Kembali untuk Kesekian Kalinya

Ratusan hari, puluhan minggu, belasan bulan.

Awalnya berjalan biasa, seperti dulu...
Tanpa ada hambatan, tanpa ada dirinya.
Hidup seolah garis lurus yang tak berliku.
Tenang, nyaman, dan bahagia.

Bagai roda berputar...
Hingga suatu peristiwa beruntut datang.
Membawaku dan berhenti di lengkungan bawah.
Satu per satu yang tidak mengenakan pun datang.

Banyak tangis... Banyak kecewa...
Banyak amarah... Banyak benci...
Hingga rasa sepi dan hilang arah pun tiba.
Detik-detik keputus-asaan datang.

Namun... tiba-tiba kau datang kembali.
Aku tak pernah berdoa untuk minta bahwa itu dirimu.
Aku hanya butuh orang yang bisa mendampingi... membimbing...
Menjadi pendengar dan sandaran di setiap roda hidupku berhenti di bawah.

Ini bukan yang kedua kalinya perpisahan itu terjadi.
Bahkan untuk kesekian kalinya...
Dia mempertemukan kami kembali.
Di tempat yang tepat dan waktu yang tepat.

Bagai pelangi datang sehabis hujan.
Bagai bunga yang bermekaran.
Bagai lembaran baru.
Percaya, setiap kehendak-Nya selalu tepat.

Kalau pada akhirnya tidak...
Apa arti dari pertemuan dan "kembali" pada saat yang selalu tepat?
Ini bukan rencanaku. Ini bukan rencana dia.
Ini pasti rencana-Nya dan Dia tahu tujuannya.

Aku hanya belum tahu, apa arti dari semua ini?

Jumat, 17 Februari 2017

Diam.

Diam. Aku diam seribu bahasa.
Diam tanpa kata.
Diam tanpa cakap.
Diam. Mengundang tanya.

Diam. Aku diam seribu bahasa.
Diam tanpa kata.
Diam tanpa cakap.
Diam. Mengundang rasa.

Dalam diam, ada tanya.
Dalam diam, ada rasa.
Dalam diam...
Ada langkah yang terhenti.
Karena yang tampak hanya diam.