Siapa
sih anak muda zaman sekarang yang tak kenal istilah “baper”?
Kebanyakan
anak muda zaman sekarang pasti pernah merasakan yang namanya “baper” (bawa perasaan). Baper biasa terjadi ketika seseorang
terlalu mengedepankan perasaannya terhadap segala sesuatu. Istilah gaulnya ‘apa-apa
selalu pakai perasaan’ dan mudah tersinggung.
Sebenarnya
baper itu wajar gak, sih?
Menurut
gue, baper itu wajar saja kok. Setiap
orang pasti punya cara tersendiri untuk menggambarkan perasaannya. Tetapi,
seringkali banyak orang tidak mampu dalam mengendalikan perasaannya, sehingga
mudah tersinggung bahkan salah paham atas perilaku orang lain terhadap dirinya.
Contoh
konkret paling mudah yang bisa dilihat zaman sekarang ialah : kebanyakan orang salah mengartikan perhatian
yang diberikan orang lain kepada dirinya. Setiap orang pasti senang bila
diberikan perhatian khusus, terutama perempuan. Namun, kebanyakan orang
beranggapan bahwa perhatian lebih dari lawan jenisnya mengartikan sesuatu yang
khusus atau spesial.
Lalu,
bagaimana supaya tidak gampang baper?
Mudah
saja kok! Kenali dulu kebaikan yang diberikan orang lain kepada kita. Jangan
sampai kita langsung menarik kesimpulan atas kebaikan seseorang terhadap kita.
Bisa saja, orang itu memang selalu bersikap baik dan care terhadap semua orang.
Apabila
kamu memang merasakan ada ‘kekhususan’ yang diberikan orang itu kepada kita, Tak ada salahnya untuk bertanya langsung kepadanya. Ini lebih baik dilakukan,
daripada kita harus terus menerus menebak-nebak apakah benar-benar ada maksud
tertentu atau tidak? Tetapi, kita harus berani untuk menerima apapun jawaban
dari orang itu.
Jadi,
gak ada salahnya kok untuk menggunakan perasaan dalam menilai perbuatan orang
lain. Tapi, kita harus bisa mengendalikan perasaan itu dan mengimbanginya
dengan pemikiran yang matang. Jangan sampai kita terlalu baper dan akhirnya merasakan sakit karena tersiksa dengan perasaan
kita sendiri.