Rabu, 24 Juni 2015

Tidak Ada Hubungan Tanpa Rasa


Pasti setiap perempuan ingin memiliki teman laki-laki yang bisa mengerti keadaannya dan mampu memahami apa yang diinginkan. Begitu juga dengan laki-laki. Namun, apakah ada pertemanan antara perempuan dan laki-laki yang murni (tidak ada perasaan apapun), selain benar-benar tulus untuk berteman dan bersahabat?
 
Aku teringat akan suatu kejadian, di mana ada seorang perempuan yang cukup menarik dan memiliki daya tarik yang kuat. Keinginannya dalam berteman adalah bergaul dengan laki-laki. Baginya, laki-laki adalah sosok yang simple dan gak ribet, layaknya kebanyakkan perempuan.

Berteman dengan salah satu laki-laki membuatnya berpikir mengenai pertemanan dengan lawan jenis. Suatu waktu, laki-laki itu memberikan suatu kutipan yang beirisi,

Gak akan mungkin cewek dan cowok berhubungan tanpa ada rasa apa-apa diantara mereka, meskipun pada akhirnya mereka akan mencoba memendam rasa itu dalam-dalam.

Karena hari sudah larut malam dan mata serta pikirannya mulai buram, perempuan itu bertanya dengan polos, “Maksudnya? Maaf, hari sudah malam dan gue mulai lemot.”

Tidak sampai satu menit, laki-laki itu membalas chat, “Ya, itu seperti yang sekarang lo jalani dengan gue. Gak akan mungkin gue berhubungan sama lo tanpa punya rasa apa-apa.”

Masih kurang mengerti dengan jawaban itu, akhirnya perempuan itu membalas, “Please, jelasin secara detail. Jangan sampai ini membuat gue bingung dan salah sangka nantinya.”

“Meskipun gue akan mencoba menahan itu, sebenarnya gue juga punya rasa sama lo. Tapi, mau tidak mau, itu harus gue tahan.”

“Rasa? Rasa apa nih?”

“Rasa suka… Gue juga suka dan naksir sama lo.”

“Suka biasa kan? Yang lo selalu katakan bahwa, ‘Lo tuh beda, lo bisa diajak susah dan perhatian banget. Sikap keibuan lo benar-benar nyata.’ Atau suka yang bagaimana?”

“Suka yang lebih. Bukan suka biasa. Gue jatuh cinta sama lo.”

Degh!!!

Hampir satu menit, perempuan itu baru membalas, “Ohh iya, gue ngerti.”

Apakah benar bahwa tidak ada pertemanan yang murni dalam sebuah persahabatan antara perempuan dan laki-laki?

Tak hanya sampai disitu, ada balasan chat lagi dari laki-laki itu, “Tapi, lo selalu nyemangatin gue dan lo percaya kalo gue orangnya setia. Makanya, sekarang itu cuma bisa gue pendam saja.”

Perempuan itu hanya tertegun membaca chat malam itu. Menarik napas dan mencoba menghembuskan secara perlahan, membuatnya lebih tenang dalam menghadapi “masalah” ini. Kenapa masalah?

Pertama
Jatuh cinta itu menyakitkan.
Kamu harus bisa mencintai tanpa memiliki

Kedua
Setia.
Kamu harus setia dengan pilihan pertama

Ketiga
Tulus.
Kalau memang tulus, tak seharusnya percakapan ini terjadi

Dari kejadian ini, aku menjadi berpikir bahwa diantara pertemanan dua lawan jenis kebanyakkan tidak murni (tidak ada perasaan apapun). Sangat sulit untuk menemukan orang yang benar-benar tulus untuk membantu dan memahami keadaan orang lain. Seringkali, yang ada hanyalah timbul perasaan yang mampu membuat seseorang, ‘baru’ menjadi sosok yang mau memahami orang lain.

Tak perlu takut bila mengalami kejadian ini, kamu hanya harus bisa untuk mengendalikan perasaan dan tingkah lakumu dengan teman lawan jenismu. Di saat kamu mampu untuk tetap berniat “berteman” dan bersikap sesuai niatmu, maka kamu sudah mulai belajar untuk menjadi dewasa, karena akan ada saatnya orang yang benar-benar tulus itu datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar